Sumber Foto : www.theguardian.com |
Dalam post ini saya akan membahas beberapa cara analisis bahan pangan dilakukan, mulai dari yang sederhana sampai penggunaan alat-alat modern. Pada dasarnya ada 3 jenis analisis yang dapat dilakukan, analisis fisik, sensoris, dan kimiawi.
Analisis Fisik
Sumber Foto : www.thearcticscoop.com |
Analisis Sensoris
Sumber Foto : www.searchengineland.com |
Analisis Kimiawi
Sumber Foto : www.chemir.com |
Misalnya saja untuk menguji kadar air pada suatu bahan pangan dapat dilakukan dengan cara pengeringan, yaitu dengan mengukur massa bahan pada awalnya lalu dipanaskan hingga bahan menjadi kering dan mengukur selisih massa awal dan akhir. Atau dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang akan langsung menunjukan persentase kadar air dalam bahan.
Sumber Foto : vapi.all.biz |
Alat pada gambar adalah alat untuk mengukur kadar air dengan cepat. Cara menggunakannya tidaklah sulit, cukup memasukkan bahan yang ingin diukur di tempat yang telah disediakan kemudian mengaktifkan alat, dengan catatan bahwa alat sudah dikalibrasi terlebih dahulu.
Berikut adalah cara analisis beberapa kandungan kimiawi pada bahan pangan :
1. Mineral diukur dengan cara membakar bahan pangan sampai habis dan kemudian mengukur kadar abunya. Jika bahan pangan sudah terbakar habis maka kandungan bahan organik sudah tidak ada, yang tersisa pada abu hanyalah mineral.
2. Pengukuran protein dilakukan dengan menggunakan labu Kjeldahl (baca : kielldal)
Sumber Foto : www.learnnext.com |
3. Cara pengukuran lemak bervariasi untuk masing-masing bahan makanan. Misalnya pada kelapa dilakukan dengan merebus santan sampai seluruh airnya menguap dan menyisakan bagian yang berminyak. Sedangkan pada jagung diukur dengan ekstrak yang diambil dari inti jagung ( bagian yang menempel pada bonggolnya.)
4. Karbohidrat diukur setelah mengetahui jumlah kandungan-kandungan lainnya dalam bahan pangan. Berat awal bahan pangan dikurangi dengan kadar bahan lainnya, sisanya adalah kadar karbohidrat
No comments:
Post a Comment