|
Sumber Foto : ifood.tv |
Rusaknya bahan makanan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya adalah aktivitas mikroorganisme, faktor lingkungan, dan kontaminasi dari luar. Oleh karena itu ada proses yang kita kenal dengan pengawetan, untuk memperlambat proses rusaknya bahan makanan.
|
Sumber Foto : www.antarfoto.com |
Salah satu proses pengawetan tertua adalah pengeringan. Makanan dapat tahan lebih lama jika dikeringkan karena mikroorganisme memerlukan air untuk beraktivitas. Dengan berkurangnya kadar air maka aktivitas mikroorganisme akan berkurang juga.
|
Sumber Foto : upload.wikimedia.org |
Bahan pangan juga dapat diawetkan dengan cara dipanaskan. Pemanasan dilakukan dengan tujuan membunuh mikroorganisme yang ada pada bahan pangan. Secara umum pemanasan dapat dibagi 2 berdasarkan hasilnya, yaitu pemanasan dengan suhu tinggi yang membunuh semua mikroorganisme pada bahan pangan (steril) dan pemanasan dengan suhu sedang yang hanya membunuh mikroorganisme tertentu.
|
Sumber Foto : wisatakuliner.com |
Proses pengawetan berikutnya adalah pembekuan. Dengan dibekukan maka akan menghambat aktivitas enzim dan mikroorganisme pada bahan pangan. Akan tetapi pembekuan adalah proses pengawetan yang bersifat temporer. Hal ini berarti bahan pangan hanya akan tetap awet jika suhunya tetap dingin.
|
Sumber Foto : health.detik.com |
Pemberian gula atau garam pada bahan pangan juga dapat dijadikan proses pengawetan. Karena dengan diberi garam atau gula berlebih, jumlah air yang dapat dipakai mikroorganisme untuk beraktivitas (aktivitas air) jadi berkurang.
|
Sumber Foto : ou.org |
Proses fermentasi memanfaatkan mikroorganisme dalam pengolahannya, dalam proses ini karbohidrat diubah menjadi alkohol dan gas CO2. Fermentasi dapat mengawetkan bahan pangan karena berkurangnya jumlah karbohidrat (gula) yang dapat digunakan mikroorganisme untuk beraktivitas.
|
Sumber Foto : www.huffingtonpost.com |
Selain proses-proses di atas, bahan pangan juga dapat diawetkan dengan cara dikemas dengan baik. Kemasan yang kedap dapat menambah umur simpan bahan pangan karena tidak ada kontaminasi dari lingkungan. Beberapa diantaranya adalah pengalengan, kemasan vakum, dll.
sumber : 1. Rahmawati, Fitri, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga, and F. T. Busana. "Pengantar Pengawetan Makanan." (2010).
2. Afrianto, Ir Eddy, and Ir Evi Liviawaty. Pengawetan dan pengolahan ikan. Kanisius, 1989.
3. Widodo, Wahyu. "Bioteknologi fermentasi susu." Pusat Pengembangan Bioteknologi. Universitas Muhamadiyah Malang. Malang (2002).
No comments:
Post a Comment