|
Sumber Foto : www.offthegridnews.com |
Bagi kebanyakan orang Indonesia, gambar di atas adalah hal pertama yang terbayang jika mendengar "memerah susu sapi". Akan tetapi, memerah sapi dengan tangan tidak hanya memakan waktu dan tidak efektif tetapi juga sangat berisiko. Pada post kali ini saya akan memberikan gambaran akan cara-cara pemerahan sapi di negara-negara modern.
1. Minimalisir Stress pada sapi.
|
Sumber Foto : www.heatstress.info |
Sapi yang stress dapat mengurangi jumlah produksi susu yang dihasilkan. Sama seperti pada manusia, produktivitas akan menurun jika sapi mengalami stress. Salah satu penyebabnya yaitu
heat stress, kondisi ini disebabkan karena penumpukan panas tubuh akibat lingkungan maupun beban kerja, hal ini dapat menurunkan jumlah produksi secara signifikan.
West, J. W. "Effects of heat-stress on production in dairy cattle." Journal of dairy science 86.6 (2003): 2131-2144.
2. Penggunaan Sarung Tangan dan Kebersihan Sapi.
|
Sumber Foto : www.dailymail.co.uk |
Penggunaak sarung tangan berbahan latex disarankan karena sarung tangan jenis ini mudah untuk di disinfektan. Sapi harus dibersihkan untuk menghindari risiko terkena mastitis, dalam prosesnya sebisa mungkin membersihkan sapi tanpa menggunakan air karena air dapat menigkatkan risiko mastitis dan adanya bakteri di susu yang dihasilkan.
3. Perangsangan
|
Sumber Foto : www.milkproduction.com |
Hal ini diperlukan untuk meningkatkan jumlah susu yang dapat diperah nantinya. Sapi dirangsang dengan cara diperah secara manual selama kia-kira 10-20 detik.
4. Pre-dip dan Post-dip
|
Sumber Foto : www.genusbreeding.co.uk |
Puting susu sapi dicelupkan cairan disinfektan untuk mengurangi risiko mastitis. Dilakukan pencelupan karena dengan cara ini permukaan puting susu sapi yang terkena cairan disinfektan akan lebih banyak dan merata dibandingkan dengan disemprotkan. Pencelupan dilakukan 2 kali. Yaitu sebelum pemerahan (pre-dip) dan sesudah pemerahan (post-dip).
5. Pemerahan dengan Alat
|
Sumber Foto : www.interpuls.com |
Alat yang biasa disebut
milking units ini bekerja secara otomatis. Prinsip kerjanya sendiri menggunakan vakum, karena itu diperlukan perhatian khusus saat memasang dan melepas alat ini. Jika vakum tidak cukup kuat maka alat dapat lepas di tengah proses pemerahan. Sebaliknya jika vakum terlalu kuat saat alat akan dilepas maka dapat mengakibatkan luka pada puting susu sapi.
Sekian yang dapat saya sampaikan pada post kali ini, semoga informasi ini dapat berguna bagi pembaca sekalian.
No comments:
Post a Comment