Tuesday, 6 November 2018

American Lunch Boxes

Kotak bekal makan siang adalah satu bagian penting dari kehidupan penduduk Amerika Serikat. Pada tahun 2007 tercatat 8 miliar kotak makan siang yang dibawa. Isi kotak makan siang yang umum adalah roti lapis selai kacang dan jeli, jus apel, baby carrots, crackers goldfish, dan kue twinkies. 
TV Series Food Tech oleh History Channel menjabarkan proses produksi setiap bagian dari kotak makan siang tersebut.

Selai Kacang
Untuk selai kacang, yang dipilih adalah Sunland Inc. di Portales, New Mexico. Sunland Inc. menggunakan kacang jenis valencia untuk pembuatan selai karena rasanya yang manis. Kacang dikupas dengan bantuan mesin kemudian dipisahkan kulitnya dengan mesin penggesek. Kacang yang telah dikupas kemudian dipanggang untuk meningkatkan aroma dan flavornya. Kacang kemudian dimasukkan ke mesin penggiling untuk dihaluskan. Untuk selai kacang yang crunchy ditambahkan potongan-potongan kacang untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan. 

Jeli
Jeli yang dimaksud di sini berasal dari anggur jenis Concord Grape. Anggur ini adalah hasil cross-breeding lebih dari 22 ribu kali dengan hasil buah yang memiliki rasa manis dan tahan di cuaca dingin. Proses pembuatan jeli dimulai dengan membuat jus dari anggur tersebut lalu dimasak dengan ditambahkan pektin. Penambahan pektin berguna untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan dari jeli sehingga harus dalam jumlah yang tepat. Setelah pemasakan jeli dimasukkan ke dalam wadah kaca selagi dalam bentuk cair, jeli akan mengeras setelah didiamkan beberapa waktu. 

Roti tawar Wonder Bread
Roti tawar merek Wonder sudah dijual selama lebih dari 90 tahun. Dibuat dengan mencampurkan tepung terigu, ragi, aditif, dan gula cair yang diklaim akan memberikan rasa manis khas roti tawar merek wonder. Adonan dicampur di mixer dengan kapasitas 1700 loaf, setelah itu dilewatkan ke divider untuk dipotong menjadi ukuran yang sesuai. Pengembangan adonan dilakukan pada humid chamber selama 1 jam dan setelah itu dipanggang. Roti yang sudah matang dipisahkan dari loyang dengan kombinasi semprotan udara bertekanan tinggi dan penyedot vakum. Roti kemudian dipotong dan dikemas. 

Jus Apel
Jus apel dalam kemasan seperti yang kita kenal dewasa ini ada berkat inovasi tetra pak. Tetra pak adalah bahan pengemas cairan yang terdiri dari 6 lapisan. Tetra pak dibuat dengan bahan kertas yang sudah dicetak dengan desain kemasan, lalu diberi lapisan tipis polietilen dan aluminum foil dengan mesin laminator. 

Untuk pembuatan jus apel sendiri, konsentrat apel dicampurkan air dengan perbandingan 3:17 dan ditambahkan asam askorbat untuk menambah kandungan vit C. Jus yang sudah jadi dikemas dengan menggunakan tetra filler. Kemasan tetra pak yang masih berbentuk rol dibentuk menjadi silinder kemudian diisi dengan jus dan dibentuk menjadi bentuk kotak yang dikenal. 

Baby Carrot
Baby carrot berasal dari Bolthouse Farm dan diciptakan oleh Mike Yurosek. Produk ini berasal dari wortel yang ditolak oleh konsumen pertanian Bolthouse Farm karena bentuknya yang kurang baik. Wortel-wortel yang bentuknya kurang baik tersebut kemudian dibentuk menjadi wortel kecil-kecil untuk dijadikan kudapan. 

Goldfish Crackers
Goldfish Crackers produksi Pepperidge Farm berasal dari perusahaan asal swiss yang diadaptasi dengan penambahan perisa keju cheddar. Goldfish crackers memiliki ciri khas adonan yang dibentuk dengan cara dilapis untuk mencapai tekstur yang unik dan renyah. Adonan yang sudah dibentuk lapisan tersebut kemudian dicetak menjadi pipih dan dipotong dalam bentuk ikan untuk dipanggang dan dikemas. 

Twinkies
Kue twinkies adalah kue berbentuk lonjong dengan isi krim vanilla dan merupakan salah satu kue paling populer di Amerika Serikat. Bahan baku twinkies pertama kalinya bukan menggunakan krim vanilla, melainkan dengan menggunakan pisang. Perubahan menjadi isi krim vanilla dilakukan ketika terjadi kekurangan pasokan pisang pada perang dunia kedua. Twinkies dibuat dengan adonan kue pada umumnya seperti tepung terigu, gula, air, telur, dan garam. Adonan dibentuk dan dipanggang, krim vanilla diinjeksikan ke kue yang sudah matang dengan mesin khusus. 

Tuesday, 30 October 2018

Seed sovereignty and Food Security

Dalam buku "Seed Sovereignty, Food Security: Women in the Vanguard of the Fight Against GMO and Corporate Agriculture" dijabarkan berbagai permasalahan keamanan pangan terutama mengenai perjuangan melawan genetically modified organism di berbagai negara.

1. Ethiopia
Permasalahan yang dihadapi di Ethiopia adalah kekeringan serta pemerintahan otoriter yang mengatur siapa saja yang boleh bertani. Dengan solusi yang diperjuangkan terdiri dari mengatasi kekeringan dengan sistem parit dan penanaman pohon, serta perjuangan untuk memberdayakan wanita yang sebelumnya dilarang ikut bertani.

2. Nigeria
Lahan yang tidak subur sehingga tidak cocok untuk pertanian direstorasi dengan teknik Agroforestry

3. India
India menghadapi masalah kedaulatan benih yang serius karena perusahaan besar mengontrol sebagian besar pertanian serta penggunaan pestisida yang berlebihan. Sebuah kota di India yaitu Andhra Pradesh bahkan dinamakan sebagai ibukota pestisida dunia. Perbaikan dilakukan dengan pengimplementasian pertanian tanpa menggunakan pestisida pada tahun 2004 dan pembentukan organisasi untuk memberdayakan perempuan dalam bidang pertanian.

4. Brazil
Program untuk menunjang kehidupan pekerja tani yang tidak memiliki lahan. Organisasi yang dibentuk memiliki agenda untuk membantu pekerja kecil memiliki lahan, berlaku sebagai koperasi, serta mendukung kesetaraan gender yang seringkali menjadi masalah di negara-negara dunia ketiga.

Tuesday, 23 October 2018

Obesitas di Negara Berpenghasilan Menengah Kebawah

Pada artikel "Nutrition, Agriculture, and The Global Food System in Low and Middle Income Countries" Barry M. Popkin membahas mengenai permasalahan nutrisi yang berakibat obesitas di negara-negara berpenghasilan menengah kebawah. Ada 2 perspektif yang berkonflik dalam penanganan isu ini, sehingga memperlambat progress.

Konflik yang pertama adalah konflik perspektif kelompok nutrisi. Ada 2 bahasan utama untuk topik ini, yaitu antara perbaikan gizi 1000 hari pertama kehidupan dan dukungan untuk menjauhi makanan olahan.

Paham yang umum beredar adalah cukup untuk memperbaiki gizi pada 1000 hari pertama kehidupan karena merupakan tahap yang paling efektif untuk mendapatkan kecukupan nutrisi. Akan tetapi pada artikel dibahas bahwa hal ini tidaklah cukup jika sang ibu juga tidak tercukupi nutrisinya. Menurut penelitian lain oleh Popkin, Adair, dan Ng pada tahun 2012, wanita yang kekurangan gizi saat masa mudanya akan mempengaruhi masa hamil dan meningkatkan resiko obesitas dan diabetes untuk anaknya.

Pada jaman modern, dengan perkembangan industri yang sangat pesat di negara berkembang yang sedang mengejar kesejahteraan seperti halnya negara maju, terjadi perubahan gaya hidup besar-besaran. Dengan segala hal yang serba instan dan praktis dianggap sebagai perkembangan teknologi yang baik karena dapat menghemat waktu di tengah kesibukan dan gaya hidup yang dinamis. Selain itu pangan olahan juga memiliki daya  tahan yang lebih baik dan harga bersaing karena diproduksi dengan efektif dan dengan skala besar. Walaupun argumen yang menentang pangan olahan juga tidak sedikit diantaranya adalah kandungan nutrisinya yang tidak mencukupi serta tetap perlunya konsumsi makanan asli yang nilai nutrisinya jauh lebih baik dan tidak memiliki bahaya sebesar pangan olahan.

Konflik pada perspektif agrikultur berpusat pada sistem pertanian yang digunakan pada negara berpenghasilan menengah kebawah. Rantai pasok yang lebih panjang untuk pangan olahan mengurangi efektifitas rantai pasok dibandingkan dengan distribusi pangan segar yang lebih singkat dan cepat.

Tuesday, 16 October 2018

Solusi Krisis Pangan Global

Krisis berarti suatu masa kesulitan atau bahaya. Krisis pangan sendiri memiliki arti kesulitan akses memperoleh makanan. Dewasa ini pertumbuhan penduduk dunia yang sangat pesat belum dibarengi dengan pertumbuhan produksi pangan yang memadai. Fraser, dkk. menganalisa berbagai faktor penyebab krisis dan penyelesaian krisis pangan global berdasarkan faktor-faktor tersebut dalam jurnal berjudul "Biotechnology or Organic? Extensive or Intensive? Global or Local? A Critical Review of Potential Pathways to Resolve the Global Food Crisis".

Dalam artikel tersebut, Fraser, dkk. membahas mengenai 2 penyebab krisis pangan, yaitu produksi pangan yang tidak memadai dan adanya faktor politik dalam industri pangan. Ada 4 solusi yang ditawarkan dalam artikel tersebut untuk menyelesaikan krisis pangan global:

1. Peningkatan produksi pangan dengan menggunakan teknologi
Hal ini merupakan solusi yang paling mendasar untuk masalah krisis pangan. Jika akses pangan sulit, maka fokus utama penyelesaian masalah adalah meningkatkan jumlah produksi pangan sehingga lebih banyak orang akan memiliki akses pangan yang baik. Salah satunya adalah dengan bibit transgenik yang dapat tumbuh dengan baik di kondisi yang kurang ideal sehingga lahan pertanian bisa menggunakan tanah yang sebelumnya tidak cocok untuk pertanian.

2. Distribusi Pangan
Dilihat dari perbedaan masalah pangan yang dihadapi oleh penduduk dari belahan dunia yang berbeda, dimana banyak orang dari negara maju yang mengalami kelebihan nutrisi atau obesitas sedangkan kebanyakan orang dari negara-negara miskin yang kelaparan. Pangan yang berlebih di suatu region dapat di distribusikan ulang ke daerah yang berkekurangan.

3. Kedaulatan Pangan Lokal
Pangan lokal yang skala industrinya relatif terbatas kalah bersaing dengan pangan yang berasal dari industri besar. Padahal pangan lokal penting perannya untuk mencukupi kebutuhan gizi di suatu daerah dengan menyediakan pangan yang terjangkau.

4. Kegagalan Pasar, Kebijakan, dan Peraturan
Pembuatan peraturan yang dipengaruhi oleh stakeholder besar di industri pangan (i.e. produsen pangan olahan dengan skala besar) semakin mempersulit pangan lokal untuk berkembang. Di sisi lain, produsen pangan olahan dengan skala besar juga perlu untuk menunjang industrinya yang signifikan dalam perekonomian.

Untuk memenuhi solusi krisis pangan global, keseluruhan aspek tersebut harus diatasi dengan keseluruhan.

Tuesday, 9 October 2018

Pola Makan Bebas Gluten

Beberapa waktu belakangan ini pola makan bebas gluten mulai menunjang popularitas di kalangan menengah ke atas negara-negara maju. Pola makan bebas gluten dinilai memiliki banyak manfaat kesehatan dengan meninggalkan makanan-makanan konvensional.

 Gluten sendiri merupakan kompleks protein dari glutein dan gliadin yang berperan penting dalam pembentukan tekstur pada produk olahan tepung seperti roti. Produk yang mengandung gluten memiliki tekstur yang elastis dan berongga. Oleh karena itu, senyawa ini sesungguhnya tidak memiliki bahaya jika dikonsumsi.

Makanan bebas gluten dibuat untuk penderita celiac disease. Celiac disease adalah kelainan genetik sistem imun, yang akan memicu adanya reaksi autoimun terhadap gluten sehingga dapat merusak sel-sel usus halus. Penderita celiac disease diwajibkan menghindari makan gluten seumur hidup.

Menurut penelitian dari CBC Marketplace, maraknya tren makanan bebas gluten belakangan ini dikarenakan misinformasi dan produsen berbagai produk makanan yang memanfaatkan misinformasi tersebut untuk mendapatkan perhatian konsumen. Dari penelitian tersebut juga ditemukan bahwa kebanyakan penganut diet bebas gluten tidak sepenuhnya memahami apa itu gluten dan kegunaan serta bahaya gluten.

Tuesday, 2 October 2018

Transitions to sustainability: a change of thinking in food system chain

Melalui artikel "Transitions to Sustainability: A Change of Thinking in Food System Chain" C. Clare Hinrichs membahas pentingnya terjadi transisi yang berkelanjutan dalam bidang pangan.

Transisi sendiri memiliki arti terjadinya perubahan dari suatu keadaan, tindakan, lokasi, dan lainnya. Selain itu dapat juga diartikan sebagai peralihan dari suatu fase ke fase yang baru. Transisi sendiri terjadi dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi, teknologi, hingga budaya dan bahasa.

Transisi dalam pangan yang mulai terjadi belakangan ini adalah kecenderungan konsumsi pangan olahan yang lebih banyak dibandingkan konsumsi pangan segar. Hal ini pada dasarnya dipengaruhi oleh transisi dari hal lain seperti gaya hidup dan budaya yang mengharuskan penduduk dunia modern melakukan segala sesuatunya dengan cepat dan instan. Perkembangan pasar ritek atau terjadinya transisi dari pasar tradisional menjadi pasar ritel juga ikut turut serta dalam transisi pola makan tersebut.

Transisi yang terjadi tersebut bukan merupakan transisi yang berkelanjutan karena tidak terkontrol dengan baik dan dapat menyebabkan komplikasi masalah lain jika dibiarkan terjadi terus-menerus, oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk memulai transisi yang berkelanjutan.

Tuesday, 25 September 2018

Honolulu Fish Co.


Image result for honolulu fish company
Honolulu Fish Co. adalah perusahaan perikanan yang beroperasi di Hawai, Amerika Serikat. Hawai sendiri memiliki hasil laut yang berlimpah karena merupakan pulau yang berada di tengah samudra pasifik. Konsumsi hasil laut di Hawai tergolong tinggi, mencapai 2 kali lipat jumlah konsumsi di Amerika Serikat. 

Oleh Karena hal tersebut, permintaan untuk hasil laut yang berkualitas sangatlah tinggi di Hawai. Kualitas ikan dapat dinilai dari 3 sisi penilaian, dari aspek rigor mortis, cemaran bakteri, dan kadar histamin. Kandungan histamin mencirikan adanya cemaran bakteri gram negatif.

Honolulu Fish Co. menyediakan 2 jenis potongan produk ikan, yaitu natural cut dan signature cut. Natural cut adalah tipe potongan ikan yang masih memiliki bagian pembuluh darah. Produk utamanya adalah ikan tuna, salmon, dan gindara.

Ikan dipotong dari kepala, sirip, ventral, pektoral, dan terakhir adalah bagian dorsal. Daging ikan yang sudah dipisahkan kemudian diletakkan pada absorbent pad untuk menyerap cairan-cairan dari daging. Ada 2 cara berbeda yang digunakan berdasarkan jenis potongan: untuk ikan dengan potongan besar maka akan diletakkan di absorbent pad lebih dahulu sebelum dikemas, sedangkan untuk potongan kecil akan dikemas dalam kantong bersama dengan absorbent pad.

Daging ikan yang sudah dikemas disimpan dengan suhu di bawah 4 derajat celcius untuk menghindari terjadinya reaksi baik fisik, kimia, maupun biologis yang akan berdampak negatif terhadap produk.